Asam Pandawa
(Asiknya Menanam Padarangin Dua)
LAPORAN INOVASI DAERAH
Nama Inovasi
Asam Pandawa (Asiknya Menanam Padarangin Dua)
Tahapan Inovasi
Penerapan
Inisiator Inovasi
ASN
Jenis Inovasi
Non Digital
Bentuk Inovasi
Inovasi Pelayanan
Publik
Urusan Inovasi Daerah
Pendidikan,
lingkungan hidup, Penelitian dan Pengembangan
Waktu Uji Coba Inovasi Daerah
Waktu Uji Coba : 2
Januari 2023
Waktu Implementasi Inovasi
Waktu Implementasi : Selasa, 1 Agustus 2023
a. Dasar Hukum
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2017 tentang inovasi daerah,
mendorong setiap daerah melakukan inventarisasi inovasi dan sebagai database
inovasi daerah yang dimiliki oleh masing – masing daerah. Berdasarkan PP
tersebut bertujuan untuk peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan & peran
serta masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah. Kemudian didukung oleh
Peraturan Bupati wonogiri nomor 138 tahun 2021 tentang inovasi daerah tahun
2021, untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara
berkelanjutan, maka diperlukan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
Inovasi daerah dapat berbentuk tata kelola pemerintahan, inovasi pelayanan
publik, dan inovasi daerah lainnya sesuai urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah.
b. Permasalahan
Saat ini banyak terjadi masalah lingkungan dan salah satu faktor penyebabnya
adalah manusia itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan oleh manusia cenderung
tidak memeperdulikan lingkungan biosfik tanpa memperhatikan dampak terhadap
lingkungan kedepannya. Salah satu permasalahan saat ini dapat kita rasakan
adalah gersangnya lingkungan alam sekitar untuk dilakukan kegiatan penghijauan.
Masalah tesebut terjadi di lingkungan sekolah kami di SDN 2 Padarangin.
Disamping itu juga saat musim kemarau banyak debu-debu yang beterbangan dan
asap kendaraan yang mengakibatkan polusi udara, untuk itu perlu sebuah
pemikiran dan ide untuk mengatasi masalah tersebut.
Sekarang ini sekolah telah melakukan pengkajian dan tindakan pada lingkungan
sekolah di SDN 2 Padarangin yang berada di Dusun Tumpuk Rt.002/Rw.003 Desa
Padarangin Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Kawasan sekolah ini berada
di samping jalan. Fenomena yang terjadi saat melakukan pengamatan di sekolah
adalah kurangnya lahan hijau yang membuat lingkungan sekolah menjadi gersang,
selain itu posisi sekolah yang berada di samping jalan mengakibatkan udara yang
dihirup tercemar oleh asap kendaraan bermotor yang tidak terserap oleh
tumbuhan.
Dengan mengacu pada permasalahan di atas, sekolah melakukan upaya kegiatan
penghijauan dengan nama Asam Pandawa (Asiknya Menanam Padarangin Dua),
adapun jenis tanaman yang di tanam adalah jenis tanaman sayuran seperti,
Terong, Tomat, , Sawi, selada dan sayuran lainnya.
c. Isu Strategi
Melihat fenomena lingkungan sekolah di SD
Negeri 2 Padarangin dimusim kemarau yang terlihat gersang dan tandus yang juga
disertai polusi baik itu dari debu yang beterbangan dan juga dari asap
kendaraan bermotor yang melintas, maka untuk meminimalisir dampak-dampak
negatif tersebut perlu sebuah penanganan dalam upaya menanggulangi terhadap
permasalahan tersebut, sehingga harapannya nanti menjadi lingkungan yang sejuk,
segar dan sehat.
d. Kondisi Sebelum dan Sesudah Inovasi
Sebelum dilakukan inovasi keadaan
lingkungan kurang optimal, kurang sejuk/segar, gersang, tandus dan adanya
polusi yang mengakibatkan lingkungan kurang baik, yang berpengaruh juga
terhadap kesehatan terutama bagi warga sekolah. Sedangkan setelah dilakukan
inovasi (Asam Pandawa) Asiknya Menanam Padarangin Dua, maka sudah dapat
dirasakan manfaatnya antara lain lahan kosong yang semula terlihat tandus, gersang,
dan tidak sejuk maka sekarang sudah terlihat lebih sejuk, sedap dipandang mata,
dan setidaknya dapat mengurangi polusi.
e. Cara Inovasi Kerja
Cara inovasi kerja adalah hal yang pertama
adalah mengkondisikan lahan kosong yang akan dimanfaatkan sebagai Inovasi,
selanjutnya mencari bibit-bibit tanaman sayuran yang disesuaikan dengan suhu
yang cocok di desa Padarangin, kemudian menyiapkan pupuk yang diperoleh dari
pupuk kandang yang diperoleh dari partisipasi warga sekolah. Selanjutnya
setelah semua alat dan bahan siap maka dilkakukan penataan lahan, tanaman, dan
pemupukan dan serta penyiraman tanaman secara bergilir yang dilakukan oleh
siswa-siswi dengan air yang sudah tersedia.
Tujuan Inovasi Daerah
- Memberikan contoh kegiatan
gerakan menanam yang menarik bagi peserta didik
- Untuk mengetahui bagaimana perencanaan
pembelajaran dengan menerapkan kegiatan vertical garden agar dapat
meningkatkan sikap ecoliteracy dalam empati terhadap tumbuhan pada mata
pelajaran IPAS.
- Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik terhadap ecoliteracy dalam berempati terhadap tumbuhan dengan menerapkan kegiatan vertical garden pada mata pelajaran IPAS
- Menjadikan guru dan siswa semakin kreatif memanfaatkan lahan kosong.
Manfaat
Kami berkeyakinan
bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, baik itu dari sudut pandang guru, peserta didik
maupun orang tua/wali. Pilihan ragam tanaman dapat mengenalkan jenis
tanam-tanaman kepada pseserta didik untuk mendukung terhadap mata pelajaran
IPAS . Dampak lain yang kami rasakan adalah adanya perubahan ke arah lebih
baik, seperti berkurangnya polusi udara, menjadikan lingkungan tidak gersang, lingkungan
sejuk, dan pemanfaatan hasil budi daya tanaman sayur itu sendiri.
Hasil
Kegiatan ini
berhasil menjadikan aktivitas peserta didik lebih bermakna. Mereka masih tetap
asik bermain dalam dunia mereka dengan lingkungan yang sejuk dan jauh dari
polusi, disamping itu menambah wawasan bagi peserta didik dan guru bagaimana
untuk memanfaatkan lahan kosong yang dimanfaatkan sebagai lahan penghijauan dan
dimanfaatkan sebagai penghasil sayur-sayuran.
Asam Pandawa
(Asiknya Menanam Padarangin Dua) dapat menerapkan kedisiplinan dan kepedulian
peserta didik dengan rutin menyirami tanaman setiap hari dengan pelaksanaan dibagi
perkelompok dalam setiap kelasnya sehingga mampu menumbuhkan jiwa kebersamaan.
Unsur Kebaharuan
Kegiatan ini memiliki banyak keunggulan :
- Tersedianya tempat
- Tidak membutuhkan anggaran yang banyak
- Tanaman mudah didapatkan
- Tidak menyita waktu terlalu lama
- Cepat masa panennya
- Menjadikan murid dan guru semakin menghargai waktu dan disiplin
- Menumbuhkan kreativitas murid dan guru